Kamis, 19 Oktober 2017

Maukah Anda Belajar Pada Sekantung Teh Celup

Pernah tidak saat anda membuat segelas teh celup (entah apapun merknya mau Sosro, Sari wangi atau apapun juga, yang penting teh celup bukan teh tubruk), anda amati  bila kantung teh celup itu hanya anda diamkan maka hasilnya segelas teh celup itu hanya anda diamkan maka hasilnya segelas teh yang warnanya kurang bagus. Jadi saat anda ingin mendapatkan segelas teh celup yang enak, kantong teh itu mau tidak mau, harus di celup celupkan. Keluar dan masuk ke dalam gelas yang tentu saja berisi air panas bukan air dingin.

Anda bisa bayangkan bila anda diubah menjadi sekantung teh celup, bagaimana rasanya begitu membuat tertekan pastinya,dan kerap kali membuat anda berfikir singkat ingin mengakhiri hidup.Saya pun pernah,bukan cuma sekali,tetapi berkali kali mengalaminya. Ya, seperti itulah hidup. Kita terkadang dibuat keluar masuk jurang pencobaan oleh Tuhan, tapi itu ada tujuannya, supaya kita bisa menjadi sosok yang berkualitas seperti teh celup yang mampu menyajikan segelas teh yang nikmat sekali.  Gusti Allah sedang membentuk kita menjadi sesuatu yang baik dan dibentuk itu memang sakit. Berubah menjadi lebih baik itu prosesnya kerapkali menyakitkan dan tak sedikit rintangannya,itu nasihat ibunda saya tiap kali saya mengeluh padanya.Tapi jangan lihat prosesnya,lihat hasil akhirnya,yang terpenting kita harus sabar dan mencoba menanggalkan kacamata kita dan menggantinya dengan kacamata Gusti Allah.
Selain itu coba anda perhatikan, atau bolehlah anda coba bila anda penasaran atau mungkin tidak percaya, coba buatlah dua cangkir teh dengan menggunakan teh celup, tapi bedakan dengan cara berikut. Cangkir pertama isilah gula sebagai pemanis terlebih dahulu, aduk rata baru masukkan kantong teh celupnya, cangkir kedua masukkan kantong teh celupnya tapi jangan tambahkan gula sebelumnya. Anda lihat. cangkir pertama tampak sekali bahwa hasilnya bukan teh yang merah menggiurkan untuk diminum, tapi cangkir kedua yang tanpa penambahan gula sebelumnya terlihat bagus sekali hasil kualitas tehnya. Begitulah hidup, kerap kali kita harus mengalami berbagai rintangan yang membuat hidup ini terasa pahit. Tapi ingatlah tujuan akhirnya.
Jadi, maukah anda belajar dari sekantung teh celup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar